Best Practices PPG 2022

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMK Negeri 1 Karawang

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Menjadi Guru Profesional Dalam Bidang Elektronika Melalui Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan

Penulis

Ayung Suryana, S.Pd.

Tanggal

2 November 2022 – 20 Januari 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam menjadi Guru Profesional Dalam Bidang Elektronika ini adalah karena rendahnya keterampilan dan motivasi peserta didik dalam bidang elektronika. Keterampilan dalam bidang elektronika harus dimiliki dan dikuasai oleh peserta didik. Namun pada kenyataan nya, kondisi dilapangan menunjukan bahwa masih banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan dalam bidang elektronika. Beberapa faktor penyebab peserta didik mengalami kesulitan tersebut, diantaranya sebagai berikut.

1.     Kemampuan peserta didik dalam memahami dan menguasasi keterampilan dalam bisang elektronika masih rendah

2.     Peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran cenderung pasif

3.     Guru Menerapkan pembelajaran satu arah (Teacher Centered Learning/TCL)

4.     Guru menerapkan metode ceramah

5.     Guru belum terampil menggunakan media pembelajaran berbasis TIK

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama menjadi guru dan berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa penyebab rendahnya keterampilan peserta didik dalam bidang elektronika adalah guru masih menerapkan model pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered Learning/TCL) dan belum menggunakan media software simulasi elektronika yaitu proteus. Proses pembelajaran yang tercipta selama ini cenderung berjalan satu arah yaitu mengandalkan guru ceramah di depan kelas dan belum menggunakan media pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam mengeluarkan ide, gagasan dan keterampilan yang ada dalam diri nya.

Software Simulasi Proteus merupakan salah satu Software elektronika yang memudahkan siswa untuk lebih memahami dalam menerapkan dan mengenalisis rangkaian elektronika. Kelebihan dari simulasi proteus yaitu bisa menggambarkan sesuai dengan kenyataan dari mulai menggerakan ouput (lampu menyala, speaker berbunyi dan lain-lain) serta dapat menghitung besar tegangan dan arus yang dikeluarkan di berbagai titik pengukuran.

 

Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat memberikan gambaran bahwa untuk mengatasi masalah rendahnya keterampilan peserta didik dalam bidang elektronika adalah dengan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Berbasis Masalah dan Media Software Simulasi Proteus.

 

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini yaitu saya berusaha menjadi Pendidik yang baik, bertanggung jawab dan kreatif dalam mendidik, mengajar dan menyampaikan materi pembelajaran sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai materi yang diberikan. Serta saya berusaha membuat pembelajaran di kelas menyenangkan dengan menggunakan Model Pembelajaran dan Media Pembelajaran yang mudah dipahami dan dikuasai peserta didik.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Berdasarkan hasil analisis identifikasi masalah dapat disimpulkan bahwa penyebab masalah rendahnya keterampilan peserta didik dalam bidang elektronika adalah diantaranya sebagai berikut.

1.    Proses pembelajaran bersifat satu arah

2.    Model pembelajaran yang disampaikan guru belum sesuai dengan materi pembelajaran

3.    Media pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak menarik (hanya buku teks dan papan tulis)

Tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan tersebut, berdasarkan hal-hal diatas yaitu sebagai berikut.

1.    Guru kurang memberi ruang untuk siswa aktif dalam pembelajaran bidang Elektronika

2.    Pemilihan Model Pembelajaran Guru menyampaikam materi bidang Elektronika tidak sesuai/relevan dengan materi yang disampaikan

3.    Guru belum efektif dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK

Dalam proses menghadapi tantangan diatas, yang terlibat yaitu semua unsur, baik Guru, Peserta Didik, Pihak Sekolah maupun Orang Tua Siswa. 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu melalui beberapa kegiatan, yaitu :

1.    Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan wakasek bidang kurikulum terkait tantangan yang dihadapi.

2.    Melakukan diskusi dengan teman sejawat untuk menentukan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan tersebut.

3.    Menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan permasalahan yang ada.

4.    Menyiapkan media pembelajaran inovatif yang sesuai dengan permasalahan.

5.    Menyiapkan alat dan bahan yang mendukung proses pembelajaran dalam bidang Elektronika.

 

Strategi yang digunakan untuk mengatasi tantangan diatas adalah dengan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Berbasis Masalah dan Media Software Simulasi Proteus.

 Langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Berbasis Masalah dan Media Software Simulasi Proteus secara singkat dapat tergambar pada sintak-sintak dibawah ini.

A.   Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik, berdoa, mengabsen siswa, memberi motivasi belajar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan pengetahuan sebelum nya yang dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran kompetensi dasar yang akan di capai serta menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

 

B.   Kegiatan Inti

1.   Penentuan Projek

Pada kegiatan ini peserta didik secara kritis menentukan project berdasarkan arahan dari guru sebagai fasilitator

2.   Merancang Langkah-langkah penyelesaian projek

Pada kegiatan ini peserta didik secara kereatif dan kolaboratif merancang langkang-langkah penyelesaian projek yang di fasilitasi oleh guru

3.   Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Projek

Pada kegiatan ini peserta didik secara kreatif dan kolaborasi membuat jadwal penyelesaian projek berdasarkan langkah-langkah yang  telah ditentukan bersama guru

4.   Penyelesaian Projek dengan fasilitasi dan monitoring guru

Pada kegiatan ini peserta didik secara keratif, inovatif dan kolaboratif  melakukan penyelesaian  projek berdasarkan tahapan dan waktu yang  telah ditentukan bersama guru

5.   Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek

Pada kegiatan ini peserta didik secara kolaboratif membuat laporan dan mempersentasikan terhadap kelompok lain secara objektif

6.   Evaluasi Proses dan hasil Projek

Pada kegiatan ini peserta didik dari kelompok yang lain secara komunikatif memberi tanggapan terhadap kelompok yang mempersentasikan hasil projeknya yang di monitoring dan di fasilitasi oleh guru

 

C.   Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh, Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas serta Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan adalah proses pembelajaran dikelas menjadi lebih hidup dan lebih menyenangkan, dikarenakan sudah bersifat dua arah, dari yang awalnya pembelajaran berpusat pada Guru (TCL) menjadi pembelajaran berpusat pada siswa (SCL). Sehingga siswa menjadi lebih aktif dan lebih terbuka untuk menyalurkan ide, gagasan dan bakat yang terpendam. Selain itu, peserta didik lebih terarah dalam menyelesaikan project yang akan dikerjakan, karena sudah memiliki langkah-langkah yang jelas dan terperinci. Mulai dari Penentuan Projek, Merancang Langkah-langkah penyelesaian projek, Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Projek, Penyelesaian Projek dengan fasilitasi dan monitoring guru, Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek serta Evaluasi Proses dan hasil Projek. Dalam hal ini siswa selain dituntut untuk menyelesaikan project, juga dituntut untuk membuat presentasi didepan kelas, sehingga secara tidak sengaja, proses ini melatih peserta didik untuk tampil di depan dan berani mengeluarkan pendapat dan menerima saran dari peserta didik yang lain.

Hasil dari langkah-langkah Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Berbasis Masalah dan Media Software Simulasi Proteus sangat efektif, terbukti dengan adanya perubahan dari diri siswa dari yang bisanya pendiam, mengantuk dan bahkan ketiduran menjadi siswa yang aktif, kreatif dan inovatif. Selain itu siswa jadi lebih tertarik dengan merakit dan membuat suatu produk elektronika, serta hasil nilai belajar siswa 80% diatas KKM.

Respon dari Orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan oleh saya, sangat mendukung sekali. Terutama dari Pihak Sekolah, Teman Sejawat, maupun orang tua siswa. Karena haril dari strategi yang saya terapkan membawa dampak positif bagi peserta didik terutama dalam keaktifan dan pemahaman tentang materi yang di sampaikan.

Faktor utama Keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu adanya kerjasama yang kuat dari berbagai pihak, baik dari kepala sekolah, guru, siswa, serta orang tua siswa. Dalam strategi yang saya gunakan menggunakan sarana prasarana yang mendukung seperti PC/Laptop, Infokus, dan alat dan bahan elektronika nya.

Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses yang sudah dilaksanakan adalah penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Berbasis Masalah dan Media Software Simulasi Proteus dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam bidang Elektronika, meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa 80%  memperoleh nilai diatas KKM.

Berdsarkan hal diatas, Menjadi Guru Profesional Dalam Bidang Elektronika tidaklah sulit, selama kita sebagai guru mau berusaha untuk lebih baik dan lebih kreatif dalam menggunakan Model Pembelajaran dan Media Pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan sampaikan.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Penerapan Rangkaian Elektronika MOSFET

SOAL CERDAS CERMAT GURU HUT PGRI

LKPD PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA