LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri PPG 2022
Nama
Mahasiswa : Ayung Suryana, S.Pd.
Nomor UKG : 201699807141
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
|
Judul Modul |
Elektronika Analog |
||
|
Judul Kegiatan Belajar (KB) |
1. Komponen Eletronika 2. Rangkaian Listrik 3. Rangkaian Elektronika 4. Penerapan Rangkaian Elektronika |
||
|
No |
Butir Refleksi |
Respon/Jawaban |
|
|
1 |
Garis besar
materi yang dipelajari |
1. KB 1. KOMPONEN ELEKTRONIKA Materi 1:
Karakteristik Komponen Pasif a. Mengenal karakteristik,
jenis dan rangkaian resistor § Resistor adalah komponen
elektronik pasif yang didesain untuk menahan arus listrik. § Jenis resistor dibedakan atas dua macam yaitu
resistor tetap (nilai resistansinya tetap) dan resistor variabel (nilai
resistansinya dapat diubah-ubah). § Rangkaian resistor dapat dirangkai secara seri,
paralel dan campuran. b. Karakteristik, Prinsip Dasar
dan Fungsi § Karakteristik utama dari resistor adalah
resistansiinya dalam satuan Ω dan daya listrik yang dapat
diboroskan (disipasi daya dalam satuan Watt). § Prinsip dasar resistor adalah interaksi antara elektron
dengan kisi-kisi atau lapisan kristal dan ion dalam diri resistor. c. Mengenal karakteristik,
jenis dan rangkaian kapasitor § Kapasitor(C) yang kadang-kadang disebut juga sebagai
kondensor, adalah komponen pasif yang sederhana,
menyimpan energi dalam bentuk muatan elektrostatik
dan menghasilkan beda potensial (tegangan statis) di dua
sisi pelatnya. § Jenis-jenis kapasitor dibedakan atas dua macam yaitu
kapasitor tetap dan kapasitor variabel. Nilai kapasitasnya sangat banyak
sekali dari yang nilai paling kecil sampai yang paling besar sesaui dengan
kebutuhan. § Rangkaian kapasitor dapat dirangkai secara seri,
paralel dan campuran. d. Karakteristik dan Fungsi Kapasitor § Nominal
Kapasitansi (C) § Tegangan
Kerja, (WV) § Toleransi,
(±%) § Kebocoran aruskapasitor § Temperatur
Kerja § Koefisien
Suhu, (TC) § Polarisasi § Tahanan
seri ekivalen, (ESR) e. Mengenal karakteristik, jenis dan rangkaian
induktor § Induktor
adalah sebuah komponen pasif yang dirancang untuk melawan perubahan arus sehingga sering juga disebut
sebagai "Resistor AC". § Fungsi
utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi
arus yang melewatinya. § Rangkaian
induktor dapat dirangkai secara seri, paralel dan campuran. Materi 2: Karakteristik dan Pembiasan Komponen
Aktif Analog a. Dioda semikonduktor dan aplikasinya § Dioda
(Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan
mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus
listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. § Suatu dioda
bisa diberi bias (prategangan) mundur (reverse bias) atau diberi bias maju (forward bias) untuk
mendapatkan karakteristik yang diinginkan b. Bipolar Junction Transistor (BJT) dan
pembiasannya § Transistor
merupakan suatu kompenen elektronika aktif yang bersifat semikonduktor, mempunyai
kemampuan mengendalikan resistansi efektif
dengan mengendalikan sinyal utama (tegangan dan arus listrik) dari jarak jauh. § Terdapat
dua jenis keluarga transistor, yanitu transistor Bipolar atau Bipolar
Junction Transistor (BJT), seperti PNP dan NPN, dan transistor Unipolar atau
Unipolar Junction Transistor (UJT), seperti FET dan MOSFET. c. Operational Amplifier (Op-Amp) § Penguat
Operasional (Op-Amp) adalah penguat gandeng langsung (direct coupled/dc) dengan gain
tinggi, mempunyai impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah. § Masukan
Op-Amp yang berlabel inverting (-) dan non-inverting (+), merupakan masukan
bedaan (difference input). Umumnya sinyal masukan diberikan ke salah satu
masukan. Adapun masukan yang lain digunakan untuk mengendalikan karakteristik
komponen. Ø Arus prategangan
masukan adalah arus rerata dari arus
yang masuk ke dua terminal
masukan dari Op-Amp seimbang Ø Arus
ingsutan masukan lio adalah bedaan antara arus-arus yang masuk ke terminal masukan Op-Amp yang
seimbang Ø Hanyutan
arus ingsutan maksimum ∆Io /∆T adalah rasio perubahan arus ingsutan masukan terhadap
perubahan suhu Ø Tegangan
ingsutan masukan Vio adalah tegangan yang harus diberikan antara kedua terminal
masukan untuk menyeimbangkan Op- Amp Ø Hanyutan
tegangan ingsutan masukan ∆Vio/∆T adalah rasio perubahan tegangan ingsutan masukan
terhadap perubahan suhu. Ø Tegangan
ingsutan keluaran adalah bedaan antara tegangan dc pada ujung keluaran dan latar
(ground) jika kedua ujung masukan dilatarkan Ø Rentang
tegangan keluaran adalah ayunan tegangan keluaran maksimum yang dapat diperoleh tanpa
cacat yang signifikan (pada suatu resistansi beban)Lebar bidang daya penuh (Full power
bandwidth) Ø Lebar
bidang daya penuh adalah frekuensi maksimum yang dapat dicapai dari suatu sinusiode
pada rentang tegangan keluaran. Ø Laju ayunan
Op- amp adalah ukuran seberapa cepat tergangan keluaran dapat berubah dalam
menanggapi suatu sinyal masukan. Ø CMMR adalah
ukuran kemampuan Op- Amp menolak sinyal mode bersama yang dinyatakan dengan rasio antara
peroleh mode diferensial terhadap
peroleh mode bersama.Untuk µA 741 nilai CMRR nya adalah 3163 atau 20 log 3163
= 70 dB. Ø Penguat inverting adalah ekuivalen dengan penguat
emiter bersama atau penguat source bersama 2. KB 2. RANGKAIAN LISTRIK Materi 1:
Istilah Kelistrikan Dasar a. Muatan Listrik (Charge) § Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki
suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang
berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. § Simbol muatan listrik adalah Q, dalam Sistem Satuan
Internasional (SI) satuanya adalah coulomb (C), yang merupakan 6.24 x 1018
muatan dasar. b. Arus (Current) § Arus merupakan hasil dari aliran elektron. § Arah arus berlawanan dengan aliran elektron (muatan
negatif). c. Arus Searah dan Arus
Bolak-Balik § Ada dua jenis arus listrik, yaitu: 1) Arus listrik
searah, yang disingkat dengan DC (direct current)
dan 2) Arus listrik bolak-balik, yang disingkat
dengan AC (alternating current). d. Konduktor, Isolator dan
Semikonduktor § Konduktor dalam teknik elektronika adalah bahan yang
dapat menghantarkan arus listrik secara baik. § Isolator (insulator) adalah bahan yang susah menghantarkan arus
listrik, apakah dalam bentuk padat, cair atau gas. § Semikonduktor(semiconductor) adalah bahan yang sifat penghantaran arus
listriknya jatuh diantara konduktor dan isolator dan
menawarkan resistansi sedang untuk mengalirkan muatan. e.
Resistansi dan Konduktansi § Resistansi merupakan Sifat suatu bahan yang menghambat
atau melawan arus listrik yang melaluinya. § Konduktansi, merupakan kebalikan
dari resistansi, adalah karakteristik bahan yang mendorong aliran muatan
listrik yang melaluinya. f.
Tegangan (voltage) § Tegangan adalah salah satu jenis
gaya yang diperlukan untuk memindahkan muatan dalam konduktor. § Tegangan didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan per satuan
muatan, ketika muatan dipindahkan dari satu titik ke titik lain dalam suatu
konduktor. g.
Sumber Arus dan Tegangan § Sumber tegangan yang ideal adalah
elemen rangkaian dua terminal yang memberikan besaran tegangan spesifik di
seluruh terminalnya terlepas dari arus yang mengalir melewatinya. § Sumber arus ideal adalah elemen
rangkaian dua terminal yang mempertahankan arus konstan melalui terminalnya
terlepas dari tegangan di terminal tersebut. h.
Daya Listrik dan Energi § Daya listrik didefinisikan sebagai
laju penerimaan atau pengiriman energi dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya. § Daya direpresentasikan oleh notasi P dan satuannya adalah joule per detik (J/s) atau watt (W). Materi 2: Hukum-Hukum
Kelistrikan Hukum
kelistrikan diperlukan untuk menganalisis rangkaian listrik secara efektif dan
efisien dengan menentukan parameter rangkaian yang berbeda seperti
arus, daya, tegangan dan hambatan. a. Hukum Ohm § Hukum Ohm adalah hukum paling penting dalam analisis
rangkaian listrik yang dapat diterapkan ke jaringan
listrik apa pun dalam setiap rentang waktu. § Hukum Ohm menyatakan bahwa aliran
arus dalam konduktor, berbanding lurus dengan tegangan jatuh di konduktor
tersebut. b. Hukum Kirchhoff Arus (KCL) § Hukum Kirchhoff, digunakan untuk menghitung arus dan
tegangan dalam rangkaian listrik. § Hukum Kirchhoff arus menyatakan
bahwa jumlah aljabar dari arus di sebuah node (node/node mengacu pada titik
mana pun di rangkaian di mana dua atau lebih elemen rangkaian bertemu) sama
dengan nol. c. Hukum Kirchhoff Tegangan
(KVL) § Hukum
Kirchhoff tegangan (KVL, Kirchhoff’s Voltage Law) menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan di
setiap loop/lingkup dari rangkaian sama dengan
nol. d. Rangkaian Seri dan Aturan
Pembagi Tegangan (Voltage Divider) § Pada rangkaian seri, elemen rangkaian seperti sumber
tegangan, resistor, dll, terhubung dalam koneksi
ujung ke ujung, di mana besar arus yang mengalir
melalui setiap elemen adalah sama. e. Rangkaian Paralel dan Aturan
Pembagi Arus (Current Divider) § Dua atau lebih elemen rangkaian
dikatakan paralel, ketika berbagi node yang sama. Dalam
rangkaian paralel, tegangan di setiap elemen rangkaian paralel adalah sama, tetapi arus yang melalui
masing-masing elemen mungkin berbeda Materi 3: Metode Analisis
Rangkaian Metode analisis rangkaian
sebenarnya merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang muncul dalam menganalisis suatu rangkaian,bilamana konsep
dasar atau hukum-hukum dasar seperti Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff tidak
dapat menyelesaikan permasalahan pada rangkaian tersebut. a. Aturan Cramer (Cramer’s
rule) Tahun 1750, Gabriel Cramer mengembangkan aturan aljabar untuk memecahkan
parameter-parameter tak diketahui. Aturan tersebut sangat efesien untuk
menyelesaikan sistem dengan dua atau lebih persamaan. b. Metode mesh analysis
(analisis loop) § Dalam analisis mesh, sumber arus perlu untuk
dikonversi dulu menjadi sumber tegangan dengan polaritas yang sesuai, seperti
yang diidentifikasi pada arah dari sumber arus. c. Metode node analysis
(analisis node) § Analisis node/node adalah metode lain untuk
menghitung parameter listrik seperti arus,
tegangan dan daya pada rangkaian yang berisi lebih dari satu
sumber (tegangan atau arus). Materi 4: Teorema Rangkaian
Kelistrikan dan Elektronika a. Sifat linearitas § Linearitas adalah sifat dari suatu sistem atau
elemen yang mengandung homogenitas (skala) dan
sifat-sifat tambahan. § Sifat homogenitas menyatakan bahwa
jika input dari suatu sistem dikalikan dengan sesuatu yang konstan, maka
output akan diperoleh dengan mengalikan konstanta yang sama. b. Teorema Superposisi § Prinsip superposisi biasanya diterapkan ke jaringan
rangkaian linear, yang berisi lebih dari satu sumber. § Teorema superposisi menyatakan bahwa “dalam jaringan linear apa pun, arus
yang melalui atau tegangan di elemen apa pun adalah jumlah aljabar dari arus
melalui atau tegangan di seluruh elemen tersebut karena masing-masing sumber
independen bertindak sendiri”. c. Teorema Thevenin § Teorema Thevenin adalah teorema yang berguna untuk
menganalisis rangkaian ekuivalen dari motor induksi tiga
fase, model hibrida frekuensi rendah dan model amplifier
transistor. § Teorema Thevenin menyatakan bahwa
rangkaian linear dua terminal yang terdiri dari sumber dan resistor, dapat
digantikan oleh rangkaian sederhana yang terdiri dari tegangan setara
(tegangan rangkaian terbuka) sumber Thevenin VThsecara seri dengan resistansi
setara Thevenin RTh. d. Teorema Norton § Teorema Norton menyatakan bahwa
setiap rangkaian linear yang mengandung sumber dan resistor dapat diganti oleh rangkaian
ekuivalen yang terdiri dari sumber arus sejajar dengan yang setara resistor
pada sepasang terminal tertentu. e. Teorema transfer daya
maksimum § Teorema transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi
beban samadengan nilai resistansi sumber, baik dipasang seri dengan
sumber tegangan ataupun dipasang paralel dengansumber arus. f. Transformasi delta-wye dan
wye-delta § Jika sekumpulan resistansi yang
membentuk hubungan tertentu saat dianalisis ternyatabukan merupakan hubungan
seri ataupun hubungan paralel yang telah kita pelajarisebelumnya, maka jika
rangkaian resistansi tersebut membentuk hubungan star ataubintang atau
rangkaian tipe T, ataupun membentuk hubungan delta atau segitiga
ataurangkaian tipeII, maka diperlukan transformasi baik dari bintang ke delta
ataupunsebaliknya. Materi 5: Analisis Rangkaian AC dan DC a. Analisis rangkaian RLC § Rangkaian
listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan
dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. § Kapasitor dan induktor tidak menghamburkan energi
seperti resistor, tetapi menyimpan energi ketika elemen-elemen ini terhubung
ke sumber energi dalam rangkaian. b. Respon R, L dan C pada Arus AC § Respon elemen R terhadap arus DC maupun AC, relatif
linear, dimana berlaku Hukum Ohm yang sama. Fasa antara arus dan tegangan
juga berjalan serempak, tanpa pengaruh variabel waktu. § Jika sebuah kapasitor dilewati arus AC, arus Ic
tersebut akan mengisi mengisi kapasitor sehingga tegangan kapasitor Vc
perlahan akan naik setinggi Vt. § Adapun jika berada pada rangkaian dengan sumber DC,
maka C tidak akan dilewati arus (open circuit). § Jika sebuah induktor dilewati arus AC yang besarnya
berubah setiap waktu, maka pada induktor akan terdapat tegangan induksi Vl. § Berbeda dengan sumber arus DC, induktor relatif
tidak memberikan respon berupa resistansi (reaktansi induktif) seperti halnya
pada arus AC. c. Arus dan Tegangan Sinusoidal § Pada
rangkaian RLC, persamaan tegangan yang melewati elemen pasif jika arusnya sinusoidal. § jika R,L dan C menjadi elemen dalam sebuah rangkaian
listrik arus AC, maka secara matematis akan memberikan impedansi atau perlawanan
dengan nilai kompleks. d. Analisis rangkaian AC § Analisis rangkaian AC memainkan peran penting dalam
merancang dan menguji jaringan transmisi listrik, peralatan listrik dan
elektronik. e. Analisis Node (Node Analysis) § Analisis node berprinsip pada Hukum Kirchhoff tentang
arus/KCL dimana jumlah arus yangmasukdan keluar dari titik percabangan akan
sama dengan nol, dimana tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui. f. Analisis Loop (Mesh Analysis) § Analisis mesh (loop), arus yang tidak diketahui
biasanya ditentukan dari persamaan simultan. 3. KB 3. RANGKAIAN ELEKTRONIKA Materi 1: Rangkaian Prategangan Transistor § Rangkaian digital bisa diartikan sebagai rangkaian
yang menggunakan transistor sebagai switch, sedangkan rangkaian linear adalah
rangkaian yang menggunakan transistor sebagai sumber arus. § Contoh untai penguat dengan sinyal masukan diumpankan
ke basis dan sinyal keluaran diambil dari kolektor. a. Prategangan
basis b. Prategangan Emiter/Pembagi Tegangan c. Prategangan Umpan Balik Kolektor Materi 2: Field-Effect
Transistor (FET) § Transistor efek medan (Field Effect Transistor/ FET)
adalah devais terkendali tegangan, yang berarti
karakteristik keluaran dikendalikan oleh tegangan masukan. § Sedangkan transistor bipolar adalah devais
terkendali arus. a. Kontruksi JFET (Junction Field Effect Transistor) b. Operasi JFET c. Untai Prategangan JFET Materi 3: Metal Oxide
Semiconductor FET (MOSFET) § MOSFET adalah devais yang dapat dioperasikan dalam
mode peningkatan (enhancement) ukuran kanal. Ini berarti bahwa
devais ini tidak dibatasi untuk bekerja dengan gate
berprategangan balik a. D-MOSFET D-MOSFET dapat bekerja dalam mode deplesi dan
mode enhancement b. E-MOSFET E-MOSFET hanya dapat beroperasi dalam mode
enhancement, maka tegangan gate harus positif terhadap source § Transistor efek medan (Field Effect Transistor/ FET)
adalah devais terkendali tegangan, yang berarti
karakteristik keluaran dikendalikan oleh tegangan masukan. § Sedangkan transistor bipolar adalah devais
terkendali arus § Source dan Drain adalah kanal (Channel) 4. KB 4. PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA Materi 1:
Rangkaian Penguat Transistor a. Model Transistor Sinyal Kecil dengan parameter
hibrid b. Konfigurasi Penguat Transistor § Gain arus, adalah rasio (hasil bagi) antara arus keluaran
dan arus masukan sinyal § Peroieh tegangan, adalah rasio antara tegangan
keluaran dan tegangan masukan sinyal § Resistansi masukan, adalah resistansi yang terlihat
dari ujung masukan oleh sinyal masukan § Resistansi keluaran, adalah resistansi yang terlihat
dari ujung keluaran pada saat tidak ada sinyal
masukan. c. Penguat Emiter Bersama (Common Emitter) § Emiter menjadi bagian bersama bagi
untai masukan dan keluaran. § Resistansi keluaran (output resistance) adalah
resistansi di dalam penguat yang terlihat
oleh beban. d. Penguat Emiter Bersama dengan Resistor Emiter § Digunakan untuk stabilisasi Gain
tegangan terhadap perubahan prameter transistor hfe. e. Penguat Kolektor Bersama (Common Collector) § Gain arus penguat kolektor bersama,
mendekati Gain arus penguat emiter bersama. § Karena untai pengikut emiter ini
mempunyai resistansi masukan yang tinggi dan resistansi keluaran yang rendah,
maka untai ini sering digunakan untuk penyesuai impedans (impedance matching) dari
penguat berimpedans keluaran yang tinggi ke beban berimpedans rendah. f. Penguat Basis Bersama (Common Base) g. Perbandingan Antar Konfigurasi Penguat Transistor § Pada konfigurasi CE, Gain tegangan
dan Gain arus tinggi (Av>1, Ai >1). Untuk konfigurasi CC, Gain tegangan
mendekati satu (Av<1), sedangkan Gain arus
tinggi seperti pada CE. Materi 2: Penguat FET
(Field-Effect Transistor) Operasi penguat FET ( JFET
/Junction Field Effect Transistor dan MOSFET /Metal Oxide Semiconductor Field
Effect Transistor ) menyerupai penguat BJT. Perbeda antara keduanya adalah
BJT merupakan komponen terkendali arus, sedangkan FET adalah komponen terkendali
tegangan. a. Model Sinyal Kecil untuk JFET/MOSFET b. Penguat Source Bersama (Common Source/CS) c. Penguat Drain Bersama (Common Drain/CD) d. Penguat Gate Bersama (Common Gate /CG) Materi 3: Penguat dengan
Operational Amplifier Op-amp (operational amplifier) ini
memiliki dua jenis masukan, yaitu V1 yang merupakan masukan nonpembalik
(non-inverting input) (+) dan V2 yang merupakan masukan pembalik (inverting
input) (-), serta sebuah keluaran Vo. a. Penguat Inverting § Penguat inverting adalah ekuivalen dengan penguat
emiter bersama atau penguat source bersama b. Penguat Non Inverting § Bahwa sinyal masukan
dihubungkan ke masukan non inverting, sehingga sinyal keluaran mempunyai fase yang sama dengan sinyal masukan. c. Resistansi masukan dan resistansi keluaran §
Resistansi masukan penguat non inverting sangat tinggi karena sinyal
masukan diberikan langsung ke Op- Amp. Resistansi keluaran penguat non
inverting mendekati sama dengan resistansi keluaran Op- Amp. d. Pengikut Tegangan/Penguat Penyangga (Voltage
Follower) e. Penguat Penjumlah (Summing Amplifier) §
Penguat penjumlah mempunyai keluaran yang sebanding dengan jumlah masukan f. Penguat Beda (Difference Amplifier) §
Penguat beda mempunyai keluaran yang sebanding dengan beda sinyal
masukan. g. Integrator § Integrator adalah untai yang dapat melakukan operasi
integrasi matematis pada sinyal masukan. h. Diferensiator § Diferensiator adalah untai yang
keluarannya sebanding dengan laju perubahan sinyal masukan i. Komparator (rangkaian pembanding) Materi 4: Perancangan
Rangkaian Elektronika Analog (Catu daya) Hampir semua peralatan elektronika
membutuhkan daya dc dari catu daya (power supply) untuk operasinya. Daya dc
dapat diperoleh dari akumulator ataupun batere dengan cara konversi kimia. a. Harga
rata-rata (dc) § Suatu ampere meter dc dibuat
sedemikian sehingga simpangan jarum menunjuk nilai rata-rata dari arus yang melaluinya b. Harga
Efektif (ac) § Suatu amper meter (voltmeter) akar rata-rata
kuadrat (root means square /rms) dibuat demikian rupa sehingga penyimpangan jarum menunjukkan arus (tegangan)
efektif atau rms c. Faktor
Bentuk § Form Factor (Faktor Bentuk) adalah perbandingan
antara harga efektif ac (rms) dibagi dengan harga
rata-rata dc d. Faktor
Regulasi § Derajat perubahan tegangan output
penyearah karena perubahan beban diukur dari factor regulasinya e. Faktor
Ripel § Tujuan penyearah adalah mengubah daya ac menjadi
daya dc f. Ef i s i
ens i Penyearah g. Peak
Inverse Voltage (PIV) § Semua dioda akan mempunyai tegangan
breakdown bila diberi prategangan arah mundur. Bila ingin menggunakan sebuah
dioda sebagai penyearah, maka harus diperhitungakan berapa
besarnya tegangan arah mundur paling besar yang boleh dialam oleh dioda
tersebut. h.
Dissipasi Daya (P) § Penyearah (rectifier) ada dua macam
yakni penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. |
|
|
2 |
Daftar
materi yang sulit dipahami di modul ini |
1.
Cara menentukan kaki transistor dengan
multimeter 2.
Cara menghitung dengan metode mesh analysis
dan teorema transfer daya maksimum 3.
Cara menghitung prategangan umpan balik
kolektor dan penggunaan komponen UJT 4.
Cara analisis penguat JFET dan MOSFET serta cara perhitungan penguat emitor
bersama |
|
|
3 |
Daftar
materi yang sering mengalami miskonsepsi |
1.
Daerah
cut-off Transistor 2.
Pin
offset null 3.
Transformasi delta-wye dan wye-delta-wye, |
|
Komentar