LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri ELEKTRONIKA DIGITAL
Nama
Mahasiswa : Ayung Suryana, S.Pd.
Nomor UKG : 201699807141
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
|
Judul Modul |
ELEKTRONIKA DIGITAL |
||
|
Judul Kegiatan Belajar (KB) |
1. Materi Sistem Bilangan 2. Materi Gerbang Logika 3. Materi Rangkaian Logika
Kombinasi 4. Materi Penerapan Rangkaian
Digital |
||
|
No |
Butir Refleksi |
Respon/Jawaban |
|
|
1 |
Garis besar
materi yang dipelajari |
1. KB 1. SISTEM BILANGAN a. Sistem Bilangan Elektronika
Digital §
Definisi bilangan adalah
objek dari matematika yang bermanfaat untuk mengukur, menghitung,
dan pemberian label. §
Sistem Bilangan adalah suatu
cara atau metode yang digunakan sebagai pengganti besaran suatu
item fisik. §
Basis atau Radix dari sistem
bilangan adalah jumlah total bit atau jumlah suku
angka yang digunakan dalam suatu sistem bilangan. 1. Sistem Bilangan Desimal (Desimal) § Bilangan desimal merupakan sistem
bilangan dengan Basis atau Radix 10. Susunan angka dimulai dari 0 sampai
angka 9 (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9). 2. Sistem
Bilangan Biner (Binary) § Sistem Bilangan Biner atau Binary Numbering Sistem
adalah sistem bilangan memiliki Basis atau Radix 2 3. Sistem
Bilangan Oktal (Oktal) § Sistem Bilangan Oktal atau Octal Numbering system
adalah sistem bilangan memiliki Basis atau Radix 8 4. Sistem
Bilangan Heksadesimal (Hexadesimal) § Sistem Bilangan Heksadesimal atau Hexadesimal
Numbering System adalah sistem bilangan yang berbasis
16. § Sistem Bilangan Heksadesimal menggunakan angka atau
digit 0 sampai 9 (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan huruf A sampai F (0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F). Huruf A hingga F ekivalen dengan
10 hingga 16. b. Konversi Sistem Bilangan § Konversi bilangan adalah sebuah cara yang digunakan
untuk mengubah bentuk bilangan yang satu ke bentuk
bilangan lain dengan memiliki nilai yang sama. 1) Desimal ke Biner dan Biner ke Desimal a. Konversi
Desimal ke Biner b. Konversi
Biner ke Desimal 2) Konversi Oktal Ke Biner dan Biner ke Oktal a. Konversi
Oktal Ke Biner b. Konversi
Biner ke Oktal 3) Konversi Heksadesimal Ke Biner dan Biner ke Heksadesimal a. Konversi
Heksadesimal Ke Biner b. Konversi
Biner ke Heksadesimal c. Sistem Bilangan BCD
(Binary-Coded Desimal) § Sistem bilangan BCD adalah sistem pengkodean biner
dari angka desimal dimana setiap satu digit desimal
diwakili oleh sejumlah bit yang terdiri 4 bit. d. Aritmatika Biner 1) Penjumlahan Bilangan Biner 2) Pengurangan
Bilangan Biner 3) Perkalian
Bilangan Biner 4) Pembagian Bilangan Biner e. Rangkaian pembentuk Logika
Biner 1) Rangkaian Digital Bentuk Biner Bernilai = 1 2) Rangkaian Digital Bentuk Biner Benilai = 0 2. KB 2. GERBANG LOGIKA a. Gerbang Logika 1) Pengertian gerbang logika § Gerbang Logika (Logic Gate) adalah komponen
pembentuk rangkaian elektronika digital. Gerbang logika
berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan)
menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran). 2) Jenis Gerbang Logika a. Gerbang Logika NOT b. Gerbang Logika AND c. Gerbang Logika OR d. Gerbang Logika NAND e. Gerbang Logika NOR f. Gerbang Logika X-OR g. Gerbang Logika X-NOR 3) Konsep dan Karakteristik Aljabar Boolean a. Pengantar Aljabar Boole § Kualitas adalah suatu proposisi
yang menyatakan ada-tidaknya hubungan antara subjek (S)
dan predikat (P) § Kuantitas merupakan konsep inti
dalam sistem logika dan digunakan untuk menemukan bermacam-macam syarat penalaran. § Distribusi adalah
sebuah sebaran term atau penggunaan term yang meliputi
semua anggota secara individual satu demi satu dan tidak
sebagai kelompok b. Konsep Aljabar Boole § Konsep sentral dari Aljabar Boole adalah konsep "kelas kosong", yaitu suatu kelas yang
tidak mempunyai anggota dan dilambangkan dengan 0. c. Karakteristik Aljabar Boole § Aljabar Boole adalah dasar
matematis teori switcing fungtion yang digunakan untuk merancang rangkaian
logika (rangkaian digital) sebagai bagian pembentuk komputer digital. 4) Struktur
Aljabar Boole a) Pengantar Struktur Aljabar Boole § Postulat adalah sebuah pernyataan matematika yang
disepakati benar tanpa perlu adanya pembuktian § Aksioma adalah sebuah pernyataan yang dapat diterima sebagai suatu kebenaran dan bersifat umum dengan
kebenaran yang pasti (mutlak) tanpa adanya pembuktian. § Lemma adalah suatu teorema sederhana dan
dipergunakan sebagai hasil-antara dalam pembuktian teorema
yang lain. § Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang
masih memerlukan pembuktian dan pernyataanya dapat
ditunjukkan nilai kebenarannya atau bernilai benar. b) Definisi Aljabar Boolean § Aljabar Boolean adalah sistem aljabar yang
berisi set B dengan memiliki dua operasi biner yakni
penjumlahan (+) dan perkalian (.), sebuah operator uner (komplemen) (¯) dan dituliskan dengan notasi (B, +,
, ¯, 0,1), sehingga
setiap elemen a, b, dan c dari B memenuhi aksiomaaksioma atau postulat Huntington. c) Aksioma, dan Teorema Aljabar Boolean 1) Aksioma 2) Dualitas 3) Sifat dan Hukum Aljabar Boole 4) Teorema Aljabar Boole § Gabungan Postulat
dan Lemma menghasilkan suatu temuan disebut sebagai
teori Aljabar Boole. a. Lemma (L) b. Teorema (T) 5) Fungsi
Boolean a) Pengantar Fungsi Boolean § Fungsi Boolean adalah pemetaan dari § Fungsi Boolean adalah ekspresi yang
dibentuk dari peubah Boolean melalui operasi penjumlahan, perkalian, atau
komplemen. § Fungsi Boolean tidak unik
(tunggal), artinya dua fungsi yang ekspresinya berbeda dikatakan sama jika
keduanya mempunyai nilai yang sama pada tabel kebenaran untuk setiap
kombinasi peubahnya. b) Fungsi Komplemen Boolean § Fungsi komplemen berguna untuk
melakukan penyederhanaan fungsi Boolean. c) Bentuk Kanonik Ada dua macam bentuk kanonik: (1) Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP) (2) Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS) 3. KB 3. RANGKAIAN LOGIKA KOMBINASI a. Pengertian Logika Kombinasi Logika kombinasi merupakan rangkaian logika yang
outputnya hanya tergantung pada kombinasi input-inputnya saja, dan tidak
tergantung pada keadaan output sebelumnya. b. Minterm dan Maxterm 1)
Minterm § Minterm
merupakan sebutan produk di mana semua variabel muncul tepat satu kali, baik yang
komplemen atau tidak
komplemen 2)
Maxterm § Maxterm
merupakan sebutan jumlah dimana semua variabel muncul tepat satu kali, baik
komplemen atau tidak komplemen. 3)
Notasi Tabel Kebenaran Minterm dan Maxterm Minterm dan Maxterm mudah direpresentasikan
menggunakan tabel kebenaran. 4)
Hubungan M dan m Jika ekspansi minterm untuk f(A, B, C) = m3 + m4 +
m5 + m6 + m7 5)
Komplemen Minterm Komplemen dari minterm adalah maxterm yang sesuai. c. Kanonik dan Bentuk Standar 1)
Bentuk Kanonik 2)
Kanonik Sum of Products (SOP) § Representasi
fungsi ini adalah “Sum of Minterm” dan disebut representasi Kanonik Sum of Products (SOP)
dari fungsi tersebut. 3)
Kanonik Products of Sums (POS) § Representasi
fungsi ini adalah “Product of Maxterm” dan disebut representasi Canonical Product of Sums(SOP)
dari fungsi tersebut. 4) Implementasi Sum of Products (SOP) 5) Implementasi Products of Sum (POS) 6) Konversi SOP dan POS 7) Standard Sum of Products 8) Standard Products of Sum d. Pemetaan Kanaugh (Karnaugh
Map) Karnaugh
Map (K-Map) menyediakan cara sistematik dan grafis
untuk mencari rangkaian SOP dan POS minimal. 1) K-Map SOP 2) K-Map POS 3) Representasi Karnaugh Map 4) Grouping K-Map 5) Ketentuan dan Tips Grouping 6) K-Map 3 Variabel 7) K-Map 4 Variabel 8) Grouping K-Map 4 Variabel 9) K-Map 5 Variabel 10) Kondisi Don’t Care e. Metoda Quine-McCluskey atau
Metoda Tabulasi § Metoda Quine-McCluskey (QM) digunakan untuk
menyederhanakan fungsi logika sehingga dihasilkan rangkaian logika minimal. § Algoritma ini memberikan hasil yang
deterministik untuk memastikan bahwa fungsi logika yang minimal telah
tercapai. f. Rangkaian Kombinasi Dalam
Kemasan IC 1) ADDER (Half -Full) a) Half Adder Suatu untai nalar kombinatorial
yang dapat melakukan penjumlahan bilangan biner 1 bit. Ada 2 masukan dan 2
keluaran. b) Full Adder Full Adder pada prinsipnya hampir
sama dengan half Adder. Full Adder adalah gabungan dari dua half adder, hanya
saja Full Adder mampu menampung Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya
sebagai masukan. 2) Multiplexer Dan Demuxtiplexer a) Multiplekser § Multiplekser disingkat MUX, adalah perangkat yang
meneruskan informasi digital dari beberapa sumber menuju satu
jalur data keluaran b) Demultipekser § Disingkat dengan DMUX kebalikan dari fungsi multiplekser, dimana satu jalur data pada masukan
dapat diubah menjadi beberapa jalur data keluaran.
Input data dimasukkan ke input gerbang AND, data yang
muncul pada jalur input ini akan dilewatkan ke output
dengan pilihan selektor inpunya . 3) Enkoder Dan Dekoder a) Enkoder § Enkoder adalah kebalikan dari dekoder, yang
fungsinya memasukkan
bilangan desimal pada input dan menjadi output sebagai
nilai BCD, basisnya 10 jalur menjadi 4 jalur. b) Dekoder § Fungsi dasar dari dekoder adalah untuk mendeteksi
kombinasi bit yang khas pada input dam menunjukkan keluaran yang khas pula 4. KB 4. PENERAPAN RANGKAIAN DIGITAL a) Penerapan Sistem Bilangan § Bilangan adalah
objek dari matematika yang bermanfaat untuk mengukur,menghitung, dan
pemberian label. ü Penghitungan Bilangan Biner ü Representasi Binary-Coded-Decimal (BCD) b) Penerapan Gerbang Logika Digital dan Rangkaian
Kombinasi serta Sekuensial § Stopwatch Digital ü Rangkaian Timer (Clock) Rangkaian
ini memiliki fungsi sebagai penghasil pulsa clock
yang akan membuat seluruh bagian dari sistem bekerja
secara sinkron ü Decade Counter Rangkaian counter memiliki fungsi
sebagai pencacah atau penghitung
pulsa clock yang masuk ke sistem stopwatch digital ü Rangkaian BCD ke Seven Segment ü Output Seven Segment § Multiplexer dan Demultiplexer Multiplexer memungkinkan proses
transmisi berbagai jenis data dalam satu saluran transmisi. Penerapan dari
multiplexer dapat dilihat sebagai berikut, yaitu: ü Audio Multiplexer ü Demultiplexer dari Komputer § Adder Penerapan dari adder dapat
diaplikasikan dengan kalkulator sederhana. Kalkulator ini memiliki dua fungsi
yaitu: adder sebagai penambah, dan XOR sebagai pengurang. ü Adder sebagai Penambah, Pada bagian
ini adder berfungsi sebagai penjumlah dalam rangkaian kalkulator dimana data
yang di proses berupa BCD (Binary Coded Decimal) adder pada rangkaian ini
memproses dua masukan input yang terdiri dari empat switch yang mana saat
menjumlahkan kode binary tersebut dimulai dari sisi kanan terlebih dahulu
dimana nilai terkecil atau (LSB) dan dilanjutkan dengan menjumlahkan kolom
berikutnya dengan memperhatikan apakah ada nilai pindah(carry) yang harus
dijumlahkan. ü XOR sebagai Pengurang, |
|
|
2 |
Daftar
materi yang sulit dipahami di modul ini |
1. Konversi Sistem Bilangan 2. Karakteristik Aljabar Boole 3. Karnaugh Map |
|
|
3 |
Daftar
materi yang sering mengalami miskonsepsi |
1. Most Significant Digit (MSD) 2. Most Significant Bit (MSB) 3. Least Significant Bit (LSB) |
|
Komentar